Cinta mendera menghibakan kerinduan yang menggemakan ceruk perasaan
Suara kegetiran melolong menembus dinding kegelapan
Menggapai bulan pucat pasi yang terkubur mega hitam
Jalanan sunyi membentang ditepian malam
Dalam hening...jiwa tafakur mengukur umur
Dalam sepi...nurani bersujud mohon ampun
Penyesalan tertinggal ketika raga tak berdaya
Mahkota kesombongan...baju keserakahan
Mengoyak hati
Menghancurkan martabat hingga titik nadir kehidupan...
(Bandung 2 Mei 2010.....sebuah renungan....akan kemana hidup dibawa)
03 Mei 2010
Cinta Untuk-ku
Telaga kasih yang mengalirkan ketulusan cinta
hingga berwujud muara kebahagiaan
Dalam gerimis kesabaran dan embun kesetiaan
menjadikan padang kehidupan dihiasi kuncup kuncup harapan
Terimakasih....telah ada untukku
Menjalani hari bersama
Melewatkan waktu dalam canda
Menguatkan hati dalam do'a
Yang terindah kau berikan padaku
Yang terbaik kau persembahkan untukku
Genggam tanganmu erat pelukmu
Menyatukan cinta dalam pusaran rasa syukur pada Ilahi
(Jakarta, 29 April 2010....semoga yang terbaik selalu untukmu juga)
hingga berwujud muara kebahagiaan
Dalam gerimis kesabaran dan embun kesetiaan
menjadikan padang kehidupan dihiasi kuncup kuncup harapan
Terimakasih....telah ada untukku
Menjalani hari bersama
Melewatkan waktu dalam canda
Menguatkan hati dalam do'a
Yang terindah kau berikan padaku
Yang terbaik kau persembahkan untukku
Genggam tanganmu erat pelukmu
Menyatukan cinta dalam pusaran rasa syukur pada Ilahi
(Jakarta, 29 April 2010....semoga yang terbaik selalu untukmu juga)
Ulang Tahun
Bukan tanpa arti
Jika semua berlalu
Tanpa nyanyian
Tanpa tiupan lilin
Karena
Ada do'a untukmu
Ada kasih menyertaimu
Ada cinta bersamamu
Selamat ulang tahun untukmu
(Jakarta, 24 April 2010....Ulang tahunmu yang ke 48)
Jika semua berlalu
Tanpa nyanyian
Tanpa tiupan lilin
Karena
Ada do'a untukmu
Ada kasih menyertaimu
Ada cinta bersamamu
Selamat ulang tahun untukmu
(Jakarta, 24 April 2010....Ulang tahunmu yang ke 48)
Ku tunggu ENGKAU
Ku tunggu engkau
diantara putaran waktu
yang menyisakan guratan manis disudut mata
Ku tunggu engkau
diantara lembaran kisah
yang mengabadikan helaian putih dibalik kerudung
Perjalanan yang kutempuh
Rindu yang kukayuh
Menapaki jejak keberadaanmu
Menelusuri garis-garis batas waktumu
Ku tunggu engkau
diantara do'a yang terucap
yang membuai langit disepinya malam-Mu
(Jakarta, 23 April 2010.....Aku yang mencari-Mu)
diantara putaran waktu
yang menyisakan guratan manis disudut mata
Ku tunggu engkau
diantara lembaran kisah
yang mengabadikan helaian putih dibalik kerudung
Perjalanan yang kutempuh
Rindu yang kukayuh
Menapaki jejak keberadaanmu
Menelusuri garis-garis batas waktumu
Ku tunggu engkau
diantara do'a yang terucap
yang membuai langit disepinya malam-Mu
(Jakarta, 23 April 2010.....Aku yang mencari-Mu)
Hadirmu
Hadirmu
adalah cinta untuk kekasih
saat aku lelah
saat aku menyerah
Hadirmu
adalah sayang untuk sahabat
saat aku gundah
saat aku marah
Hadirmu
adalah do'a untuk belahan jiwa
saat aku bahagia
saat aku tertawa
Hadirmu
Ulurkan tangan tak berbatas
Kasih yang tak pupus
Untuk sepotong hati
Berbingkai ketulusan
(Jakarta 22 April 2010....Terimakasihku untuk semua sahabatku atas do'a dan dukungannya)
adalah cinta untuk kekasih
saat aku lelah
saat aku menyerah
Hadirmu
adalah sayang untuk sahabat
saat aku gundah
saat aku marah
Hadirmu
adalah do'a untuk belahan jiwa
saat aku bahagia
saat aku tertawa
Hadirmu
Ulurkan tangan tak berbatas
Kasih yang tak pupus
Untuk sepotong hati
Berbingkai ketulusan
(Jakarta 22 April 2010....Terimakasihku untuk semua sahabatku atas do'a dan dukungannya)
Jeritan Seorang Ibu
Maafkan
Jika aku tak mampu tegar
Ketika Saat bersejarah dalam perjalanan seorang ibu
Terenggut begitu saja
Hanya tatap nanar
Derai air mata
Hati yang terluka
Yang Tersisa
Mengapa
Hak ibu terampas
Duh Gusti
Dimana hati nurani?
(Jakarta, 15 Januari 2010....Luka hatiku tak kan pernah terobati...akan selalu kuingat sepanjang hidupku...mustahil aku memaafkan)
Jika aku tak mampu tegar
Ketika Saat bersejarah dalam perjalanan seorang ibu
Terenggut begitu saja
Hanya tatap nanar
Derai air mata
Hati yang terluka
Yang Tersisa
Mengapa
Hak ibu terampas
Duh Gusti
Dimana hati nurani?
(Jakarta, 15 Januari 2010....Luka hatiku tak kan pernah terobati...akan selalu kuingat sepanjang hidupku...mustahil aku memaafkan)
Urusan-ku
Ketika ada pegawai naik pangkat
Aku pastikan jangan telat
Ketika ada pegawai pensiun
Aku pastikan berkasnya tidak tertimbun
Ketika menu rantangan tidak sehat
Ketika uang transport terlambat
Ketika tunjangan tersendat
Aku harus siap di damprat
Menata arsip yang menggunung
Menghapus inventaris yang hilang
Menyusun laporan yang cermat
Aku harus kerja cepat
Urusan tata usaha
Dari makan sampai lembur
Dari staf sampai direktur
Dari senin sampai jum’at
(Jakarta, 21 Januari 2010....suka duka jadi tata usaha)
Aku pastikan jangan telat
Ketika ada pegawai pensiun
Aku pastikan berkasnya tidak tertimbun
Ketika menu rantangan tidak sehat
Ketika uang transport terlambat
Ketika tunjangan tersendat
Aku harus siap di damprat
Menata arsip yang menggunung
Menghapus inventaris yang hilang
Menyusun laporan yang cermat
Aku harus kerja cepat
Urusan tata usaha
Dari makan sampai lembur
Dari staf sampai direktur
Dari senin sampai jum’at
(Jakarta, 21 Januari 2010....suka duka jadi tata usaha)
Langganan:
Komentar (Atom)