17 April 2009

Syukur

Tahun 2009 sudah menginjak di bulan ke empat, April, demikian kita menamakan bulan ini. Waktu sedemikian cepat berlalu, padahal rasanya baru kemarin aku menutup gerbang tahun 2008. Suka dan duka, manis dan pahit, tawa dan air mata senantiasa berganti menyertai perjalanan dalam meniti tangga kehidupan.

Januari 2009, aku masih di Madinah, berbulan madu dengan cinta-Mu, menghabiskan hari-hari dengan bertasbih di Masjid Rasullullah yang suci. Udara yang dingin, angin yang menusuk, menemani hari-hariku di Madinah al Munawaroh. Bersyukur kepada Allah, aku diberi kenikmatan untuk berdo'a dan sholat di Raudah, sebuah tempat suci, salah satu taman yang ada di surga.

Pebruari 2009, hari ke enam, ulang tahun yang ke 46. Seperti biasa, tidak ada yang istimewa, hanya beberapa ucapan selamat dari orang-orang tercinta. Dari Mamah yang senantiasa dengan do'a-do'anya membuat aku kuat untuk terus melangkah, dari putriku tercinta yang berjanji mempersembahkan hadiah terindah untukku. Hadiah itulah yang aku terima di hari ke 25, putriku di wisuda sebagai sarjana kedokteran gigi. Bahagia, bangga dan haru, bercampur menjadi satu. Bersyukur kepada Allah SWT, pada akhirnya aku dapat mengantar putriku menggapai cita-citanya.

Maret 2009, berlalu dengan kepadatan rutinitas tugas yang kadang menyita waktu. Namun, sungguh aku menikmatinya. Betapa bersyukurnya aku, ketika setiap pagi masih bisa berjalan di arboretum manggala wana bakti. Menghirup wangi dedaunan, menikmati konser alam irama bisikan angin bersahut dengan kicauan burung, walau kadang ditingkahi deru mobil dan motor.
Sungguh nikmat apalagi yang dapat aku syukuri, selain nikmat diberi kesehatan, nikmat diberi kemudahan untuk bernafas tanpa bantuan tabung oksigen, nikmat diberi kekuatan untuk berjalan, bergerak dengan bebas, tanpa bergantung pada kursi roda dan korset penguat.

April 2009, tiba-tiba masuk di face book sebuah nama yang sedemikian lekat di masa lalu. Menyeruak hadir tak terduga, sebuah keniscayaan kalau aku menyebutnya kekuatan dari the power of feeling. Seorang sahabat, seorang teman, seorang yang aku kagumi karena kecerdasannya, seorang yang aku sukai karena keramahannya, seorang yang aku senangi karena perhatiannya. Mudah-mudahan semua menjadi awal dari pertautan yang lama terputus, awal silaturahmi untuk saling berbagi dan saling mendukung. Tidak ada hal kebetulan, tidak ada hal yang tanpa rencana-MU ya RABB.

Penuh khidmat, aku berucap Syukur atas kebahagiaan ini.

Jakarta, 17 April 2009