14 Agustus 2008

Belajar dari Sakit 1

Rasa sakit, mengajariku untuk bersabar. Bersabar, karena untuk mengetahui apa yang menjadi sumber sakit memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar, dan tenaga yang tidak sedikit. Bersabar, karena untuk mengurangi rasa sakit itu, aku harus mau menjalani berbagai terapi dan menghadapi kemungkinan resiko akibat terapi yang tidak benar. Bersabar karena untuk mau sembuh harus mau meminum berbagai macam obat dan ramuan, yang belum tentu semua menyembuhkan.

Rasa sakit, mengajariku untuk tidak mengeluh. Tidak mengeluh karena mengeluh tidak menyelesaikan masalah, tidak memperbaiki keadaan, tidak membuat nyeri berkurang, apalagi menjadikan sembuh, bahkan mengeluh hanya merusak suasana hati, mematahkan semangat dan memperburuk keadaan.

Rasa sakit, mengajariku untuk berfikir mencari jalan terbaik. Mencari jalan terbaik untuk solusi pengobatan, solusi dalam mencari biaya, solusi untuk terapi, solusi dalam mengatur waktu, solusi dalam mengatur pola makan, pola tidur, pola kerja, pola istirahat.


Rasa sakit, mengajariku untuk berterus terang kepada Tuhan. Tidak usah malu mengatakan kepada Tuhan dalam sholat dan do'a ku, ya Allah hamba-Mu ini sudah tidak sanggup lagi jikalau Engkau terus menerus memberikan rasa sakit ini. Hamba-Mu ini tidak sanggup kalau jalan untuk sembuh harus menjalani operasi. Aku tidak siap secara fisik, waktu, tenaga, dan biaya.

Rasa sakit, mengajariku untuk berterimakasih. Berterimakasih kepada semua orang yang telah memberikan perhatian kepadaku. Berterimakasih kepada setiap sahabat yang mendo'akan dan mensupportku. Berterimakasih kepada dokter dan suster yang merawatku. Berterimakasih kepada sanak kerabat yang mengharapkan kesembuhanku.

Rasa sakit, mengajariku untuk menulis. Belajar menuliskan isi hati, menuangkan rasa gundah dan gelisah, mencurahkan kesedihan dan keperihan dalam untaian kata. Menyusun kalimat-kalimat sederhana yang mewakili suasana bathin. Merangkai kata-kata yang menggambarkan nuansa jiwa, mengisi kekosongan hari-hari yang berlalu dengan membuat cerita dan kisah anak manusia.

Rasa sakit, mengajariku bersyukur. Bersyukur kepada Allah SWT, karena aku masih diberikan rasa sakit untuk mengingat kebesaran-NYA. Bersyukur kepada Allah SWT, karena aku telah diberikan nikmat sehat sebelum sakit. Bersyukur kepada Allah SWT, karena aku telah diberikan kekuatan untuk menjalani semua ini.

Rasa sakit, mengajariku merindukan. Merindukan kehadiran ibuku, merindukan kehadiran anakku, merindukan kehadiran suamiku, merindukan kehadiran sahabatku, merindukan kehadiran temanku.

Rasa sakit, mengajariku aku.......


......