24 Mei 2009

Khayalan

Betapa tawar hidup tanpamu, betapa hambar rasa tanpamu
Hanya engkau yang mampu membuat mekarnya jiwa
Hanya engkau yang mampu bangkitkan gairah cintaku
Tapi mengapa engkau tak jua menjemputku
Tapi mengapa engkau tak jua datang meminangku

Mungkinkah harapan ini hanya tinggal harapan
Mungkinkah hidup bersamamu suatu kemustahilan
Aku menanti dirimu...disini sang penyair
Aku menanti dirimu..mengakhiri petualanganmu
Dan berharap ikatkan cinta dijemari hatiku

(darmaga, 1982....berkhayal dipinang sang penyair)

Sebuah permintaan

Kegelisahan ini tidak pernah berujung,
kegundahan ini tidak pernah berakhir
Kepada siapa aku berbagi,
ketika sepotong hati tercuri
Kepada siapa aku mengadu,
ketika segenap rasa terbawa

Kemana kau bawa pergi hatiku,
kemana kau bawa serta jiwaku
Pencuri budiman tolong aku,
bawalah juga cintaku

(darmaga, 1982...sedang sendiri diasrama dan berharap suratmu datang)

Rindu-ku

Kembali kususuri jalan ini,
dalam rintik gerimis hujan
Adakah kau tahu sang penyair,
diantara tetes air hujan ini kudengar lagumu,
lantunkan cinta kita dalam bahasa rasa

Ah sang penyair, gemuruh rindu dalam dada
Adakah terdengar olehmu
Usaikah cerita cinta yang tak pernah bermula?
Aku masih menunggumu, disini dijalan ini
Semoga kekuatan cinta mempertemukan kita


(darmaga, 1982...ketika kuberjalan ditengah hutan pinus,
tiba-tiba rasa rindu kepada sang penyair menyergapku)