30 Juni 2009

Antara aku dan kamu

Aku menyayangimu
Saat aku mampu tak meminta perhatianmu
Aku mengasihimu
Saat aku mampu untuk melepaskan dirimu
Aku memilikimu
Saat aku mampu memberikan kebebasan padamu
Aku mencintaimu
Saat aku mampu memberikan pilihan untukmu
Aku merindukanmu
Saat aku mampu menghantar kepergianmu
Aku mempercayaimu
Saat aku mampu membiarkanmu kemudikan hidupmu

(Gorontalo, 27 juni 2009)

Tanah Gorontalo

Tanah ini berbalut kebeningan cinta dan harapan
Dalam dekapan pegunungan dan lautan lepas
Pagi hari sudut kota tua terasa lamban bergerak
Keheningan malam terbawa hingga matahari sepenggalan galah
Geliat kota perlihatkan keelokan dara jelita
Luluh mega-mega dalam siang yang bersahabat

Gedung megah diperbukitan nampak ramah
Bukan hanya milik para penguasa
Siang dan malam selalu terbuka
Tanpa halangan terima kehadiran hamba sahaya
Sungguh pengalaman indah yang sarat makna
Tanah Gorontalo, ditanah ini aku mengerti arti sebuah kenyamanan

(Gorontalo, 26 juni 2009; kantor gubernuran yang megah terbuka untuk umum dimalam hari, menjadi tempat rekreasi bagi rakyat kebanyakan, tidak ada lagi jarak antara penguasa dan rakyatnya)