Cukup aku yang merasakan kesakitan ini
Cukup aku yang merasakan kenyerian ini
Cukup aku yang merasakan kepedihan ini
Aku terima semuanya, demi orang-orang yang kucintai
Kesakitan ini, kenyerian ini, dan kepedihan ini
Biarlah menjadi bagian hari-hariku, bagian kenikmatanku
Namun, kesakitan ini, kenyerian ini, dan kepedihan ini
Tidak akan pernah mampu menghancurkan harapanku
Sampai dimana batas kekuatanku, semua kuserahkan
Kepada sang pemilik sakit, kepada sang pemilik kekuatan
Sampai dimana batas kesabaranku, semua kuserahkan
Kepada sang pemilik waktu, kepada sang pemilik kesabaran
Yang kutahu, aku harus tetap memelihara harapan
Yang kutahu, aku harus tetap memanjatkan syukur
Yang kutahu, aku harus tetap memelihara usaha
Yang kutahu, aku harus tetap memelihara do’a
(jakarta, nopember 2000..ketika berhasil bersahabat dengan rasa sakit, yang luar biasa...terimakasih pada-Mu aku masih bisa menulis)
31 Mei 2009
Tanpa Judul
Engkau dahulu kukenal lewat bait puisi dan lembaran surat
Dalam usia muda belia dimana getar asmara terasa mencekat
Waktu yang berlalu tidak jua memupus asa yang pernah mencuat
Apakah pertemuan ini jawaban dari do’a-do’a yang kupanjat
Nyanyian angin di pucuk pohon alam cibodas selalu kuingat
Kidung alitmu yang terbawa gelombang ke separuh jagat
Adakah ini impian dipenghujung hari atau sekedar kenyataan sesaat
Rindu dendam berbaur cerita indah masa lalu yang masih lekat
Diantara tegur sapa dan canda tawa dua sahabat
Entahlah apakah kau tahu ada hati yang tersayat
Namun kini ada jawab pasti, rama-rama telah terbang melesat
Aku mengerti walau tidak kumiliki, cinta itu tetap erat
(bandung, akhir mei 2009...untuk sahabatku EK...semoga persahabatan kita tetap erat)
Dalam usia muda belia dimana getar asmara terasa mencekat
Waktu yang berlalu tidak jua memupus asa yang pernah mencuat
Apakah pertemuan ini jawaban dari do’a-do’a yang kupanjat
Nyanyian angin di pucuk pohon alam cibodas selalu kuingat
Kidung alitmu yang terbawa gelombang ke separuh jagat
Adakah ini impian dipenghujung hari atau sekedar kenyataan sesaat
Rindu dendam berbaur cerita indah masa lalu yang masih lekat
Diantara tegur sapa dan canda tawa dua sahabat
Entahlah apakah kau tahu ada hati yang tersayat
Namun kini ada jawab pasti, rama-rama telah terbang melesat
Aku mengerti walau tidak kumiliki, cinta itu tetap erat
(bandung, akhir mei 2009...untuk sahabatku EK...semoga persahabatan kita tetap erat)
Langganan:
Komentar (Atom)