14 September 2010

TaNya DaLam MaLam (kontemplasi)

Geliat malam menjuntai tirai kesunyian membuai
Tak abai ku menggapai agar masaku tak tergadai
Saat bersua telah tiba tak kubiarkan sia-sia
Retakan kata berserak terpapar dalam pinta

Pilu kalbu mengaduh tanpa ragu
Hampa jiwa mengerang tanpa bicara
Lara hati menangis tanpa air mata
Ketika sukma bertanya tanpa suara

Sungguhkah kemenangan ini milikku?
Saat ragu akan ruku'-ku
Saat ragu akan sujud-ku
Saat ragu akan amalan-ku
Saat ragu akan niat-ku

Apakah karena-Mu
Ataukah karena kepongahanku?
Ampuni aku, Yaa Allah

Jakarta, 14 September 2010

DaLam TaFakur-ku (sebuah kutipan)

Dalam tafakur-ku,

Ketika aku memohon kekuatan,
ALLAH memberiku kesulitan sehingga aku kuat

Ketika memohon kebijaksanaan,
ALLAH memberiku masalah untuk aku pecahkan

Ketika memohon kesejahteraan,
ALLAH memberiku akal untuk berpikir

Ketika memohon keberanian,
ALLAH memberikan bahaya untuk aku atasi

Ketika aku membutuhkan cinta,
ALLAH memberikan orang-orang bermasalah untuk kutolong

Ketika memohon bantuan,
ALLAH memberikan kesempatan

Aku tidak pernah menerima apa yang kuminta,
tapi ALLAH memberikan apa yang aku butuhkan
....SUBHANALLAH


Jakarta, 12 September 2010

IDUL FITRI di Alpen by Ade

There was no voices of people
Expressing the greatness of Allah
So silent...I guess..no one aware of the hollyness of that day..
Where people in Moeslim countries..are calling loudly Allahuakbar..wa lillaahilham..
As silent as the Alpen mountain..
Keeping the secret..
The beauty of nature...
That Allah actually has created..
For the people..
Eid Mubarrak..
At the feet of the beauty
Alpen Mountain..
In the border of Austria and Italy
Silent..Silent..
As silent as my heart..
Whispering Allahu Akbar..Allohu Akbar..wa Lillaahilham.

Ditulis..saat menunggu makan siang di Hotel Grand Eropa, Innsbruck, Austria 11 September 2010 (kiriman Ade, sahabatku yang berlebaran di kaki pegunungan Alpen Austria)

SILATURAHMIpengikat hati

Idul Fitri
Pengikat hati
Jarak tak lagi jadi rintangan
Kesabaran diuji ditengah hujan dan kemacetan jalanan

Idul Fitri
Pengikat jiwa
Saudara, kerabat dan handai taulan serta sahabat
Di kampung halaman tercinta
Saling memberi saling berbagi
Dalam tali ikatan silaturahmi

(Indahnya silaturahmi saat Idul Fitri)

Ditulis dalam perjalanan dari Bandung ke Tasikmalaya ditengah hujan dan kemacetan
Garut, 11 September 2010

Matahari Bulan Syawal

Hari cerah
Saat matahari bulan Syawal pancarkan cahaya
Harapan dan do'apun terpanjat kepada Yang Maha Kuasa
Semoga ibadah Ramadhan kita diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Siang berbinar
Saat Matahari bulan Syawal mengawal
Ijinkan kamipun mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon maaf untuk semua salah dan khilaf

Bandung, 11 September 2010

Matahari Idul Fitri

Pagi asri
Saat matahari Idul Fitri
Memberi kehangatan di bumi
Masjid menanti
Muslim sejati bersujud pada Illahi
Bersyukur atas Rahmat dan Berkah Ramadhan

Pagi asri
Saat matahari Idul Fitri menyinari
Ijinkan kami mengucapkan
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon Maaf Lahir Bathin

Bandung, 9 September 2010

Pantun Idul Fitri

Ikan japuh tidak berduri
Ikan patin dipindang mak ci
Sebulan penuh menempa diri
Semoga jadi pemenang sejati

Bunga melati di taman asri
Pohon cemara di pinggir kali
Selamat hari Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin

Badak bercula berkaki empat
Merak jantan berbulu gemerlap
Jabat tangan erat-erat
Bebaskan semua salah dan khilaf

Jakarta 9 September 2010

06 September 2010

Lebaran

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Gema takbir sahut menyahut
Dari surau di dusun rantau
Dari langgar di desa seberang
Dari mushola di sudut kota
Dari masjid di tanah negeri

Orang tua bahagia
Orang muda ceria
Orang kaya bergaya
Orang miskin tertawa
Namun, apakah mereka mengerti makna lebaran?
Atau...
Hanya tahu
Pamer baju dan sarung baru
Hidangan ketupat dan lauk lezat
Toples penuh penganan buah tangan
Halal bihalal memakai cincin dan arloji mahal

Bagaimana jika...
Shalatnya disia-siakan
Zakat dan infaqnya dilupakan
Tarawih dan Tahajudnya ditinggalkan
Dhuha dan Taubatnya dilewatkan
Membaca Al Quran tak disempatkan
Dzikir dan do'a diabaikan
Puasa sekadar menahan lapar dan dahaga
Masih patutkan merayakan fitrah?

Astagfirullah...
Belum terlambat untuk bertobat
Bersujud memohon ampun atas semua khilaf
Menyesali salah dan dosa
Melaksanakan shalat wajib dan sunat
Mengeluarkan zakat dan infaq
Melafalkan dzikir dan do'a
Melantunkan ayat-ayat Al Quran
Dalam wudhu merenung tafakur mengukur umur, tenggelam dalam 'itikaf

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Sajadah panjang kehidupan membentang
Beri kesempatan diri mencari bekal untuk mati
Dalam fitrah di hari yang fitri
Selamatkan hati agar tak merugi di akhirat nanti

Jakarta 6 September 2010
Renungan menjelang Idul Fitri

Rinduku Ramadhan

Haruskah aku berpisah denganmu
Saat hati ini dimabuk cinta padamu
Bergejolak rasa, menahan air mata

Bersamamu
Tak ada masa beranjak tanpa istighfar
Tak ada waktu berlalu tanpa bersujud
Tak ada malam beringsut tanpa tahajud
Tak ada hari berganti tanpa mengaji
Tak ada shalat yang tak berujung do'a
Haruskah aku kehilangan?

Andai perpisahan ini terjadi
Ijinkan aku menggenggammu dalam hidupku
Menuntun langkah agar tak salah
Menunjuk arah hingga tetap istiqomah
Membimbing hati senantiasa bertasbih

Belum juga engkau pergi
Sudah kurasakan, betapa....
Rinduku Ramadhan

Jakarta, 5 September 2010
catatan akhir Ramadhan-ku

09 Juni 2010

Belantara Jakarta

Langkah terasa berat
Perasaan takut tersesat
Diantara belantara beton
Dikeriuhan kendaraan bermotor

Memulai hari berlomba dengan mentari
Terjebak labirin waktu dibalik kaca dan tembok
Tanpa sempat menyapa siang
Sering tak tahu cuaca panas atau hujan
Mengakhiri hari ketika malam menjelang

Jakarta...
Ada peluang untuk hati yang lapang
Ada syukur untuk hati yang jujur
Ada asa untuk hati penuh harapan
Ada rejeki untuk hati penuh do'a

(Jakarta, 8 Juni 2010...untuk Jakartaku tempatku mengais rejeki)

Jati di Gunung Kidul

Perjalanan mengenal pesisir selatanmu
Pengembaraan menapaki kerasnya kehidupan
Bukit batu padas menghadang dalam panas menantang
Namun, ada pemandangan yang menyejukan mata
Hijaunya daun jati teduhkan bukit batu

Bukan tanpa arti jika jati mampu tumbuh di tanah tandus
Bukan tanpa makna jika jati mampu bertahan dalam kekeringan
Akar jati menghujam bumi mencari mata air kehidupan
Kokohnya jati gambarkan kemenangan
Alam mengajarkan...hidup adalah perjuangan

(Gunung Kidul, 13 Mei 2010...pelajaran yang diambil ketika jalan-jalan ke Gunung Kidul)

Anita Cinta Imam

Adalah pemilik mata terindah yang menyihirku
Nuansa kelembutan pantulan kebeningan hati
Ingin kutenggelamkan diri dalam lautan asmaramu
Terimakasih, telah KAU kirimkan kepadaku
Amanah yang akan kujaga sampai mati

Cinta sejatiku, bersama kita menggapai ridho ILLAHI
Impian kita bangun, menuju kebahagiaan hakiki
Niat yang tulus dan keikhlasan mari jadikan pondasi
Tidak ada lagi Aku dan Kamu, yang ada hanyalah Kita
Anugerah terbesar, empat mutiara telah ALLAH titipkan kepada kita

Istiqomah dalam kehidupan, lurus dalam pengharapan
Munajat kepada YANG MAHA KASIH, pemelihara cinta kasih
Agar rumah tangga kita sakinah, mawahdah, warohmah
Menjadi pasangan sejati sampai akhir hayat nanti

(Jakarta, 1 Juni 2010...untuk Anita Imam....sebuah persembahan cinta)

08 Juni 2010

Jayapura




Kabut gunung enggan singgah di jantung kotamu
Mataharimu merekah
Hantarkan hari penuh berkah
Tawa renyah maitua disela kunyahan pinang
Tebarkan kehangatan tanah Papua sejati

Jayapura...
Tawarkan kehidupan bagi sang pemenang
Bergandeng tangan hadapi tantangan
Wujudkan harapan menjadi kenyataan
Wujudkan impian menjadi kepastian

Jayapura...
Tidak seperti berita di televisi
Yang kabarkan rusuh dan demonstrasi
Atau perang suku yang dianggap tradisi

Jayapura...
Kotamu indah rakyatmu ramah
Ikanmu gurih udangmu segar
Batikmu corak etnik yang unik
Buah matoamu manis akusamu lezat

Jayapura...
Terimakasih aku diberi kesempatan mengenalmu

(Jayapura, 20 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)

catatan : akusa (aneka kue sagu)

Teluk Yotefa



Membentang luas hamparan lautmu
Halaman biru kota Jayapura
Angin lautmu sejukan siang yang menyengat
Dalam lautmu sumber keberkahan pangan berlimpah

Teluk Yotefa sisakan surga yang terkikis
Tanah Papua yang kerap menangis
Karena,
Hutanmu berganti tanah kritis
Bumimu penuh lubang galian tambang

Teluk Yotefa sisakan harap anak negeri
Untuk berdiri di atas kaki sendiri
Dan...senyum terkembang dari bumi Cendrawasih

(Teluk Yotefa halaman depan kota Jayapura, 20 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)

Danau Sentani


Elok danau Sentani
Kilau biru airmu sambut tetamu
Hembusan angin iramakan riak ringan gelombang
Manjakan mata teduhkan hati

Indah danau Sentani
Kutambatkan hati dikesegaran alammu
Kutitipkan cinta dikemurnian senyummu
Dari tangan serakah yang menggodamu
Dari nafsu amarah yang mengotorimu

Andai esok ku datang untukmu
Harapku cantikmu ada untukku

(Danau Sentani, 19 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)


Yogyakarta

Yogyakarta...
Dimana kau berikan hidupmu
Dalam lingkaran seni dan budaya leluhur
Diantara keagungan karya lukis
Diantara keindahan batik tulis
Diantara gemerlap perhiasan perak

Yogyakarta...
Dimana kau temukan dirimu
Dalam gairah yang menggelora
Diantara keramaian alun-alun kota
Diantara keriuhan jalan Malioboro
Diantara alunan gending jawa

Yogyakarta...
Dimana kau buka hatimu
Dalam kokoh batu karang
Diantara deburan ombak laut selatan
Diantara pipi rona memerah
Diantara letupan cahaya mata bahagia

Dia hadir untukmu...
Dan cinta telah memelukmu

(Yogyakarta, 13 Mei 2010...untuk sahabatku di Yogyakarta...aku bahagia untukmu...karena kau telah membuka hatimu dan menemukan cintamu)

Kerinduanku

Ingin kulekatkan rinduku pada pagi yang cerah
Agar matahari menyampaikan kerinduanku lewat sinarnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku terpendam
Rinduku akan pemimpin yang jujur
Rinduku akan wakil rakyat yang amanah
Rinduku akan masyarakat yang makmur

Ingin kulekatkan rinduku pada lautan yang luas
Agar deru ombak menyampaikan kerinduanku lewat buihnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku tersimpan
Rinduku akan pemimpin yang berintegritas
Rinduku akan wakil rakyat yang cerdas
Rinduku akan masyarakat yang sejahtera

Akan kerinduanku terpuaskan?
Sedangkan waktu tidak bersahabat denganmu
Namun, aku akan menunggumu dan menagih janjimu
Bersama, kita membayar kewajiban yang tertunda

(Jakarta, 11 Mei 2010...harapan sederhana seorang perempuan kepada SMI)

Air mata Susy (sahabatku di KPI SMI)

Kehilangan bukan hanya milikmu
Kesedihan dan duka bukan hanya kau yang merasakan
Penyesalan tidak hanya ada dihatimu
Aku dan semua sahabatmu merasakannya

Sang bintang telah pergi
Membawa serta cahayanya
Namun, yakinlah sang bintang akan kembali
Memberikan sinarnya untuh tanah sejati

Air matamu Susy
Adalah air mata kami
Air mata untuk Ibu Pertiwi

(Jakarta, 8 Mei 2010)

Selalu...

Selalu ada yang menarik darimu
Setiap bertemu denganmu
Setiap memandang wajahmu
Setiap melihat senyummu

Aura kenyamanan yang kau sampaikan
Membuatku selalu betah disisimu
Padahal, belum terlalu lama aku mengenalmu
Hanya dua puluh delapan tahun mendampingimu

Selalu saja aku merindukanmu
Bukan karena wajah teduhmu
Bukan karena senyum manismu
Tapi karena aku mencintaimu...

(Jakarta, 4 Mei 2010...I always love you)

03 Mei 2010

Penyesalan

Cinta mendera menghibakan kerinduan yang menggemakan ceruk perasaan
Suara kegetiran melolong menembus dinding kegelapan
Menggapai bulan pucat pasi yang terkubur mega hitam

Jalanan sunyi membentang ditepian malam
Dalam hening...jiwa tafakur mengukur umur
Dalam sepi...nurani bersujud mohon ampun

Penyesalan tertinggal ketika raga tak berdaya
Mahkota kesombongan...baju keserakahan
Mengoyak hati
Menghancurkan martabat hingga titik nadir kehidupan...


(Bandung 2 Mei 2010.....sebuah renungan....akan kemana hidup dibawa)

Cinta Untuk-ku

Telaga kasih yang mengalirkan ketulusan cinta
hingga berwujud muara kebahagiaan
Dalam gerimis kesabaran dan embun kesetiaan
menjadikan padang kehidupan dihiasi kuncup kuncup harapan

Terimakasih....telah ada untukku
Menjalani hari bersama
Melewatkan waktu dalam canda
Menguatkan hati dalam do'a

Yang terindah kau berikan padaku
Yang terbaik kau persembahkan untukku
Genggam tanganmu erat pelukmu
Menyatukan cinta dalam pusaran rasa syukur pada Ilahi

(Jakarta, 29 April 2010....semoga yang terbaik selalu untukmu juga)

Ulang Tahun

Bukan tanpa arti
Jika semua berlalu
Tanpa nyanyian
Tanpa tiupan lilin

Karena
Ada do'a untukmu
Ada kasih menyertaimu
Ada cinta bersamamu

Selamat ulang tahun untukmu

(Jakarta, 24 April 2010....Ulang tahunmu yang ke 48)

Ku tunggu ENGKAU

Ku tunggu engkau
diantara putaran waktu
yang menyisakan guratan manis disudut mata

Ku tunggu engkau
diantara lembaran kisah
yang mengabadikan helaian putih dibalik kerudung

Perjalanan yang kutempuh
Rindu yang kukayuh
Menapaki jejak keberadaanmu
Menelusuri garis-garis batas waktumu

Ku tunggu engkau
diantara do'a yang terucap
yang membuai langit disepinya malam-Mu

(Jakarta, 23 April 2010.....Aku yang mencari-Mu)

Hadirmu

Hadirmu
adalah cinta untuk kekasih
saat aku lelah
saat aku menyerah

Hadirmu
adalah sayang untuk sahabat
saat aku gundah
saat aku marah

Hadirmu
adalah do'a untuk belahan jiwa
saat aku bahagia
saat aku tertawa

Hadirmu
Ulurkan tangan tak berbatas
Kasih yang tak pupus
Untuk sepotong hati
Berbingkai ketulusan

(Jakarta 22 April 2010....Terimakasihku untuk semua sahabatku atas do'a dan dukungannya)

Jeritan Seorang Ibu

Maafkan
Jika aku tak mampu tegar
Ketika Saat bersejarah dalam perjalanan seorang ibu
Terenggut begitu saja

Hanya tatap nanar
Derai air mata
Hati yang terluka
Yang Tersisa

Mengapa
Hak ibu terampas
Duh Gusti
Dimana hati nurani?

(Jakarta, 15 Januari 2010....Luka hatiku tak kan pernah terobati...akan selalu kuingat sepanjang hidupku...mustahil aku memaafkan)

Urusan-ku

Ketika ada pegawai naik pangkat
Aku pastikan jangan telat
Ketika ada pegawai pensiun
Aku pastikan berkasnya tidak tertimbun

Ketika menu rantangan tidak sehat
Ketika uang transport terlambat
Ketika tunjangan tersendat
Aku harus siap di damprat

Menata arsip yang menggunung
Menghapus inventaris yang hilang
Menyusun laporan yang cermat
Aku harus kerja cepat

Urusan tata usaha
Dari makan sampai lembur
Dari staf sampai direktur
Dari senin sampai jum’at

(Jakarta, 21 Januari 2010....suka duka jadi tata usaha)

12 Januari 2010

Syair untuk Kekasih

Penyair merengkuh kata dalam puisi
Suarakan sayatan gelisah dalam hentakan gairah
Mengalirkan hasrat jelajahi ceruk kebebasan
Membiarkan keping kecemasan tenggelam dikedalaman rasa

Penyair terbang bersama kata mengarungi mega
Merayu bidadari dengan tarian pelangi
Menghujam bintang dengan ketajaman syair dewa asmara
Membiarkan kasih bersemayan dalam singgasana jiwa

Penyair berbagi makna dalam kata
Memecah kebekuan dengan pantun jenaka
Menggoreskan kerinduan dalam surat pujangga
Penyair hidup dan cinta bersama pena

(Jakarta, 11 januari 2010...untuk kasih yang kurasakan...)

08 Januari 2010

Pulang

Kegelapan merambat menjelajahi malam
Langit membersihkan wajahnya
Semua membeku, penatku berlagu
Perjalanan masih sangat jauh

Sorot lampu dan gaung mesin
Memaksa mata tetap terjaga
Melaju dalam kecepatan penuh
Berharap pikiran tidak jenuh

Seribu kata menggantung diujung lidah
Ingin segera kutuang dalam kisah
Petualangan yang tak terbayang
Persahabatan yang tak pernah hilang

(Tegal, 2 Januari 2010....istirahat dalam perjalanan pulang)

06 Januari 2010

Kelana

Bertemankan kabut gunung
Dalam pelukan angin malam
Berselimutkan cahaya bulan
Kelana...menjemput mimpi

Bait-bait syair yang mengalir
Lantunkan tembang asmara
Irama hati penuh lara
Kelana...menggores pena

Jauh sudah dirimu menghalau gelisah
Melangkah bukan tanpa arah
Hingga di kaki bukit Ungaran
Ditepian mana mimpimu berawal

(Kopeng, 1 januari 2010...Kopeng yang dingin..)

Sendiri

Sendiri....
Menembus jalanan
Dalam deras hujan
Berkejaran dengan bus malam
Menyalip truk gandengan
Menjajal keberanian
Dikelam malam

Ketika tahun berganti
Sejenak diri berhenti berlari
Pamit pada hari yang tak terganti
Berucap selamat datang
Pada hari penuh tantangan

Kembali...
Melanjutkan perjalanan
Bertemankan bintang
Di sinari gerhana bulan
Menyusuri penghujung malam
Menyongsong fajar tahun yang baru

(1 januari 2009....pergantian tahun di comal)

Kata itu adalah...

Sesaat terdiam...
Senyum simpul...senyum menggoda
Sederet rayuan mendadak muncul di benak (laki-laki)

Ssttt...hati-hati
Nanti menggoda...mohon jauhi
Sederet kecurigaan timbul di pikiran (perempuan)

Aku tak mengerti...
Mengapa harus dijauhi
Mengapa harus ditakuti
Mengapa harus dicurigai
Tidakkah mereka (laki-laki & perempuan)
Meraba hati....
Ketika mereka mendengar....sebuah kata
dan...
Kata itu adalah.....(janda)

(1 januari 2010....tidak perlu takut , karena dia (janda) juga manusia, punya hati dan perasaan...duuhhh)

Suara dari Rajagaluh


Pepohonan berjejer menghijau sepanjang jalanan lengang
Menyiratkan keramahan sebuah dusun nan asri
Rajagaluh, dimana petani berpeluh tanpa keluh
Disini ribuan benih di tebar, dari sini ribuan bibit disebar

Arumanis berpadu rambutan binjai
Durian montong serasi diantara lalijiwo
Jambu pir berseling sukun dan lengkeng
Gedong gincu bersolek elok memikat dermayu

Mereka serempak bersuara jadikan kami cindera mata
Ketika sepasang insan mengucap ikrar bersama
Berikan kami sedikit tempat dan biarkan kami bertumbuh
Teduhkan rumah cintamu hijaukan halaman kasihmu
Itulah...janji kami, suara dari Rajagaluh


(Rajagaluh, 19 Desember 2009.... bibit untuk cindera mata pernikahan anakku)