Geliat malam menjuntai tirai kesunyian membuai
Tak abai ku menggapai agar masaku tak tergadai
Saat bersua telah tiba tak kubiarkan sia-sia
Retakan kata berserak terpapar dalam pinta
Pilu kalbu mengaduh tanpa ragu
Hampa jiwa mengerang tanpa bicara
Lara hati menangis tanpa air mata
Ketika sukma bertanya tanpa suara
Sungguhkah kemenangan ini milikku?
Saat ragu akan ruku'-ku
Saat ragu akan sujud-ku
Saat ragu akan amalan-ku
Saat ragu akan niat-ku
Apakah karena-Mu
Ataukah karena kepongahanku?
Ampuni aku, Yaa Allah
Jakarta, 14 September 2010
14 September 2010
DaLam TaFakur-ku (sebuah kutipan)
Dalam tafakur-ku,
Ketika aku memohon kekuatan,
ALLAH memberiku kesulitan sehingga aku kuat
Ketika memohon kebijaksanaan,
ALLAH memberiku masalah untuk aku pecahkan
Ketika memohon kesejahteraan,
ALLAH memberiku akal untuk berpikir
Ketika memohon keberanian,
ALLAH memberikan bahaya untuk aku atasi
Ketika aku membutuhkan cinta,
ALLAH memberikan orang-orang bermasalah untuk kutolong
Ketika memohon bantuan,
ALLAH memberikan kesempatan
Aku tidak pernah menerima apa yang kuminta,
tapi ALLAH memberikan apa yang aku butuhkan
....SUBHANALLAH
Jakarta, 12 September 2010
Ketika aku memohon kekuatan,
ALLAH memberiku kesulitan sehingga aku kuat
Ketika memohon kebijaksanaan,
ALLAH memberiku masalah untuk aku pecahkan
Ketika memohon kesejahteraan,
ALLAH memberiku akal untuk berpikir
Ketika memohon keberanian,
ALLAH memberikan bahaya untuk aku atasi
Ketika aku membutuhkan cinta,
ALLAH memberikan orang-orang bermasalah untuk kutolong
Ketika memohon bantuan,
ALLAH memberikan kesempatan
Aku tidak pernah menerima apa yang kuminta,
tapi ALLAH memberikan apa yang aku butuhkan
....SUBHANALLAH
Jakarta, 12 September 2010
IDUL FITRI di Alpen by Ade
There was no voices of people
Expressing the greatness of Allah
So silent...I guess..no one aware of the hollyness of that day..
Where people in Moeslim countries..are calling loudly Allahuakbar..wa lillaahilham..
As silent as the Alpen mountain..
Keeping the secret..
The beauty of nature...
That Allah actually has created..
For the people..
Eid Mubarrak..
At the feet of the beauty
Alpen Mountain..
In the border of Austria and Italy
Silent..Silent..
As silent as my heart..
Whispering Allahu Akbar..Allohu Akbar..wa Lillaahilham.
Ditulis..saat menunggu makan siang di Hotel Grand Eropa, Innsbruck, Austria 11 September 2010 (kiriman Ade, sahabatku yang berlebaran di kaki pegunungan Alpen Austria)
Expressing the greatness of Allah
So silent...I guess..no one aware of the hollyness of that day..
Where people in Moeslim countries..are calling loudly Allahuakbar..wa lillaahilham..
As silent as the Alpen mountain..
Keeping the secret..
The beauty of nature...
That Allah actually has created..
For the people..
Eid Mubarrak..
At the feet of the beauty
Alpen Mountain..
In the border of Austria and Italy
Silent..Silent..
As silent as my heart..
Whispering Allahu Akbar..Allohu Akbar..wa Lillaahilham.
Ditulis..saat menunggu makan siang di Hotel Grand Eropa, Innsbruck, Austria 11 September 2010 (kiriman Ade, sahabatku yang berlebaran di kaki pegunungan Alpen Austria)
SILATURAHMIpengikat hati
Idul Fitri
Pengikat hati
Jarak tak lagi jadi rintangan
Kesabaran diuji ditengah hujan dan kemacetan jalanan
Idul Fitri
Pengikat jiwa
Saudara, kerabat dan handai taulan serta sahabat
Di kampung halaman tercinta
Saling memberi saling berbagi
Dalam tali ikatan silaturahmi
(Indahnya silaturahmi saat Idul Fitri)
Ditulis dalam perjalanan dari Bandung ke Tasikmalaya ditengah hujan dan kemacetan
Garut, 11 September 2010
Pengikat hati
Jarak tak lagi jadi rintangan
Kesabaran diuji ditengah hujan dan kemacetan jalanan
Idul Fitri
Pengikat jiwa
Saudara, kerabat dan handai taulan serta sahabat
Di kampung halaman tercinta
Saling memberi saling berbagi
Dalam tali ikatan silaturahmi
(Indahnya silaturahmi saat Idul Fitri)
Ditulis dalam perjalanan dari Bandung ke Tasikmalaya ditengah hujan dan kemacetan
Garut, 11 September 2010
Matahari Bulan Syawal
Hari cerah
Saat matahari bulan Syawal pancarkan cahaya
Harapan dan do'apun terpanjat kepada Yang Maha Kuasa
Semoga ibadah Ramadhan kita diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Siang berbinar
Saat Matahari bulan Syawal mengawal
Ijinkan kamipun mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon maaf untuk semua salah dan khilaf
Bandung, 11 September 2010
Saat matahari bulan Syawal pancarkan cahaya
Harapan dan do'apun terpanjat kepada Yang Maha Kuasa
Semoga ibadah Ramadhan kita diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Siang berbinar
Saat Matahari bulan Syawal mengawal
Ijinkan kamipun mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon maaf untuk semua salah dan khilaf
Bandung, 11 September 2010
Matahari Idul Fitri
Pagi asri
Saat matahari Idul Fitri
Memberi kehangatan di bumi
Masjid menanti
Muslim sejati bersujud pada Illahi
Bersyukur atas Rahmat dan Berkah Ramadhan
Pagi asri
Saat matahari Idul Fitri menyinari
Ijinkan kami mengucapkan
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon Maaf Lahir Bathin
Bandung, 9 September 2010
Saat matahari Idul Fitri
Memberi kehangatan di bumi
Masjid menanti
Muslim sejati bersujud pada Illahi
Bersyukur atas Rahmat dan Berkah Ramadhan
Pagi asri
Saat matahari Idul Fitri menyinari
Ijinkan kami mengucapkan
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Mohon Maaf Lahir Bathin
Bandung, 9 September 2010
Pantun Idul Fitri
Ikan japuh tidak berduri
Ikan patin dipindang mak ci
Sebulan penuh menempa diri
Semoga jadi pemenang sejati
Bunga melati di taman asri
Pohon cemara di pinggir kali
Selamat hari Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin
Badak bercula berkaki empat
Merak jantan berbulu gemerlap
Jabat tangan erat-erat
Bebaskan semua salah dan khilaf
Jakarta 9 September 2010
Ikan patin dipindang mak ci
Sebulan penuh menempa diri
Semoga jadi pemenang sejati
Bunga melati di taman asri
Pohon cemara di pinggir kali
Selamat hari Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin
Badak bercula berkaki empat
Merak jantan berbulu gemerlap
Jabat tangan erat-erat
Bebaskan semua salah dan khilaf
Jakarta 9 September 2010
06 September 2010
Lebaran
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Gema takbir sahut menyahut
Dari surau di dusun rantau
Dari langgar di desa seberang
Dari mushola di sudut kota
Dari masjid di tanah negeri
Orang tua bahagia
Orang muda ceria
Orang kaya bergaya
Orang miskin tertawa
Namun, apakah mereka mengerti makna lebaran?
Atau...
Hanya tahu
Pamer baju dan sarung baru
Hidangan ketupat dan lauk lezat
Toples penuh penganan buah tangan
Halal bihalal memakai cincin dan arloji mahal
Bagaimana jika...
Shalatnya disia-siakan
Zakat dan infaqnya dilupakan
Tarawih dan Tahajudnya ditinggalkan
Dhuha dan Taubatnya dilewatkan
Membaca Al Quran tak disempatkan
Dzikir dan do'a diabaikan
Puasa sekadar menahan lapar dan dahaga
Masih patutkan merayakan fitrah?
Astagfirullah...
Belum terlambat untuk bertobat
Bersujud memohon ampun atas semua khilaf
Menyesali salah dan dosa
Melaksanakan shalat wajib dan sunat
Mengeluarkan zakat dan infaq
Melafalkan dzikir dan do'a
Melantunkan ayat-ayat Al Quran
Dalam wudhu merenung tafakur mengukur umur, tenggelam dalam 'itikaf
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Sajadah panjang kehidupan membentang
Beri kesempatan diri mencari bekal untuk mati
Dalam fitrah di hari yang fitri
Selamatkan hati agar tak merugi di akhirat nanti
Jakarta 6 September 2010
Renungan menjelang Idul Fitri
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Gema takbir sahut menyahut
Dari surau di dusun rantau
Dari langgar di desa seberang
Dari mushola di sudut kota
Dari masjid di tanah negeri
Orang tua bahagia
Orang muda ceria
Orang kaya bergaya
Orang miskin tertawa
Namun, apakah mereka mengerti makna lebaran?
Atau...
Hanya tahu
Pamer baju dan sarung baru
Hidangan ketupat dan lauk lezat
Toples penuh penganan buah tangan
Halal bihalal memakai cincin dan arloji mahal
Bagaimana jika...
Shalatnya disia-siakan
Zakat dan infaqnya dilupakan
Tarawih dan Tahajudnya ditinggalkan
Dhuha dan Taubatnya dilewatkan
Membaca Al Quran tak disempatkan
Dzikir dan do'a diabaikan
Puasa sekadar menahan lapar dan dahaga
Masih patutkan merayakan fitrah?
Astagfirullah...
Belum terlambat untuk bertobat
Bersujud memohon ampun atas semua khilaf
Menyesali salah dan dosa
Melaksanakan shalat wajib dan sunat
Mengeluarkan zakat dan infaq
Melafalkan dzikir dan do'a
Melantunkan ayat-ayat Al Quran
Dalam wudhu merenung tafakur mengukur umur, tenggelam dalam 'itikaf
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Sajadah panjang kehidupan membentang
Beri kesempatan diri mencari bekal untuk mati
Dalam fitrah di hari yang fitri
Selamatkan hati agar tak merugi di akhirat nanti
Jakarta 6 September 2010
Renungan menjelang Idul Fitri
Rinduku Ramadhan
Haruskah aku berpisah denganmu
Saat hati ini dimabuk cinta padamu
Bergejolak rasa, menahan air mata
Bersamamu
Tak ada masa beranjak tanpa istighfar
Tak ada waktu berlalu tanpa bersujud
Tak ada malam beringsut tanpa tahajud
Tak ada hari berganti tanpa mengaji
Tak ada shalat yang tak berujung do'a
Haruskah aku kehilangan?
Andai perpisahan ini terjadi
Ijinkan aku menggenggammu dalam hidupku
Menuntun langkah agar tak salah
Menunjuk arah hingga tetap istiqomah
Membimbing hati senantiasa bertasbih
Belum juga engkau pergi
Sudah kurasakan, betapa....
Rinduku Ramadhan
Jakarta, 5 September 2010
catatan akhir Ramadhan-ku
Saat hati ini dimabuk cinta padamu
Bergejolak rasa, menahan air mata
Bersamamu
Tak ada masa beranjak tanpa istighfar
Tak ada waktu berlalu tanpa bersujud
Tak ada malam beringsut tanpa tahajud
Tak ada hari berganti tanpa mengaji
Tak ada shalat yang tak berujung do'a
Haruskah aku kehilangan?
Andai perpisahan ini terjadi
Ijinkan aku menggenggammu dalam hidupku
Menuntun langkah agar tak salah
Menunjuk arah hingga tetap istiqomah
Membimbing hati senantiasa bertasbih
Belum juga engkau pergi
Sudah kurasakan, betapa....
Rinduku Ramadhan
Jakarta, 5 September 2010
catatan akhir Ramadhan-ku
09 Juni 2010
Belantara Jakarta
Langkah terasa berat
Perasaan takut tersesat
Diantara belantara beton
Dikeriuhan kendaraan bermotor
Memulai hari berlomba dengan mentari
Terjebak labirin waktu dibalik kaca dan tembok
Tanpa sempat menyapa siang
Sering tak tahu cuaca panas atau hujan
Mengakhiri hari ketika malam menjelang
Jakarta...
Ada peluang untuk hati yang lapang
Ada syukur untuk hati yang jujur
Ada asa untuk hati penuh harapan
Ada rejeki untuk hati penuh do'a
(Jakarta, 8 Juni 2010...untuk Jakartaku tempatku mengais rejeki)
Perasaan takut tersesat
Diantara belantara beton
Dikeriuhan kendaraan bermotor
Memulai hari berlomba dengan mentari
Terjebak labirin waktu dibalik kaca dan tembok
Tanpa sempat menyapa siang
Sering tak tahu cuaca panas atau hujan
Mengakhiri hari ketika malam menjelang
Jakarta...
Ada peluang untuk hati yang lapang
Ada syukur untuk hati yang jujur
Ada asa untuk hati penuh harapan
Ada rejeki untuk hati penuh do'a
(Jakarta, 8 Juni 2010...untuk Jakartaku tempatku mengais rejeki)
Jati di Gunung Kidul
Perjalanan mengenal pesisir selatanmu
Pengembaraan menapaki kerasnya kehidupan
Bukit batu padas menghadang dalam panas menantang
Namun, ada pemandangan yang menyejukan mata
Hijaunya daun jati teduhkan bukit batu
Bukan tanpa arti jika jati mampu tumbuh di tanah tandus
Bukan tanpa makna jika jati mampu bertahan dalam kekeringan
Akar jati menghujam bumi mencari mata air kehidupan
Kokohnya jati gambarkan kemenangan
Alam mengajarkan...hidup adalah perjuangan
(Gunung Kidul, 13 Mei 2010...pelajaran yang diambil ketika jalan-jalan ke Gunung Kidul)
Pengembaraan menapaki kerasnya kehidupan
Bukit batu padas menghadang dalam panas menantang
Namun, ada pemandangan yang menyejukan mata
Hijaunya daun jati teduhkan bukit batu
Bukan tanpa arti jika jati mampu tumbuh di tanah tandus
Bukan tanpa makna jika jati mampu bertahan dalam kekeringan
Akar jati menghujam bumi mencari mata air kehidupan
Kokohnya jati gambarkan kemenangan
Alam mengajarkan...hidup adalah perjuangan
(Gunung Kidul, 13 Mei 2010...pelajaran yang diambil ketika jalan-jalan ke Gunung Kidul)
Anita Cinta Imam
Adalah pemilik mata terindah yang menyihirku
Nuansa kelembutan pantulan kebeningan hati
Ingin kutenggelamkan diri dalam lautan asmaramu
Terimakasih, telah KAU kirimkan kepadaku
Amanah yang akan kujaga sampai mati
Cinta sejatiku, bersama kita menggapai ridho ILLAHI
Impian kita bangun, menuju kebahagiaan hakiki
Niat yang tulus dan keikhlasan mari jadikan pondasi
Tidak ada lagi Aku dan Kamu, yang ada hanyalah Kita
Anugerah terbesar, empat mutiara telah ALLAH titipkan kepada kita
Istiqomah dalam kehidupan, lurus dalam pengharapan
Munajat kepada YANG MAHA KASIH, pemelihara cinta kasih
Agar rumah tangga kita sakinah, mawahdah, warohmah
Menjadi pasangan sejati sampai akhir hayat nanti
(Jakarta, 1 Juni 2010...untuk Anita Imam....sebuah persembahan cinta)
Nuansa kelembutan pantulan kebeningan hati
Ingin kutenggelamkan diri dalam lautan asmaramu
Terimakasih, telah KAU kirimkan kepadaku
Amanah yang akan kujaga sampai mati
Cinta sejatiku, bersama kita menggapai ridho ILLAHI
Impian kita bangun, menuju kebahagiaan hakiki
Niat yang tulus dan keikhlasan mari jadikan pondasi
Tidak ada lagi Aku dan Kamu, yang ada hanyalah Kita
Anugerah terbesar, empat mutiara telah ALLAH titipkan kepada kita
Istiqomah dalam kehidupan, lurus dalam pengharapan
Munajat kepada YANG MAHA KASIH, pemelihara cinta kasih
Agar rumah tangga kita sakinah, mawahdah, warohmah
Menjadi pasangan sejati sampai akhir hayat nanti
(Jakarta, 1 Juni 2010...untuk Anita Imam....sebuah persembahan cinta)
08 Juni 2010
Jayapura
Kabut gunung enggan singgah di jantung kotamu
Mataharimu merekah
Hantarkan hari penuh berkah
Tawa renyah maitua disela kunyahan pinang
Tebarkan kehangatan tanah Papua sejati
Jayapura...
Tawarkan kehidupan bagi sang pemenang
Bergandeng tangan hadapi tantangan
Wujudkan harapan menjadi kenyataan
Wujudkan impian menjadi kepastian
Jayapura...
Tidak seperti berita di televisi
Yang kabarkan rusuh dan demonstrasi
Atau perang suku yang dianggap tradisi
Jayapura...
Kotamu indah rakyatmu ramah
Ikanmu gurih udangmu segar
Batikmu corak etnik yang unik
Buah matoamu manis akusamu lezat
Jayapura...
Terimakasih aku diberi kesempatan mengenalmu
Terimakasih aku diberi kesempatan mengenalmu
(Jayapura, 20 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)
catatan : akusa (aneka kue sagu)
Teluk Yotefa
Membentang luas hamparan lautmu
Halaman biru kota Jayapura
Angin lautmu sejukan siang yang menyengat
Dalam lautmu sumber keberkahan pangan berlimpah
Teluk Yotefa sisakan surga yang terkikis
Tanah Papua yang kerap menangis
Karena,
Hutanmu berganti tanah kritis
Bumimu penuh lubang galian tambang
Teluk Yotefa sisakan harap anak negeri
Untuk berdiri di atas kaki sendiri
Dan...senyum terkembang dari bumi Cendrawasih
(Teluk Yotefa halaman depan kota Jayapura, 20 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)
Danau Sentani
Elok danau Sentani
Kilau biru airmu sambut tetamu
Hembusan angin iramakan riak ringan gelombang
Manjakan mata teduhkan hati
Indah danau Sentani
Kutambatkan hati dikesegaran alammu
Kutitipkan cinta dikemurnian senyummu
Dari tangan serakah yang menggodamu
Dari nafsu amarah yang mengotorimu
Andai esok ku datang untukmu
Harapku cantikmu ada untukku
(Danau Sentani, 19 Mei 2010...dari seri beautiful Papua)
Yogyakarta
Yogyakarta...
Dimana kau berikan hidupmu
Dalam lingkaran seni dan budaya leluhur
Diantara keagungan karya lukis
Diantara keindahan batik tulis
Diantara gemerlap perhiasan perak
Yogyakarta...
Dimana kau temukan dirimu
Dalam gairah yang menggelora
Diantara keramaian alun-alun kota
Diantara keriuhan jalan Malioboro
Diantara alunan gending jawa
Yogyakarta...
Dimana kau buka hatimu
Dalam kokoh batu karang
Diantara deburan ombak laut selatan
Diantara pipi rona memerah
Diantara letupan cahaya mata bahagia
Dia hadir untukmu...
Dan cinta telah memelukmu
(Yogyakarta, 13 Mei 2010...untuk sahabatku di Yogyakarta...aku bahagia untukmu...karena kau telah membuka hatimu dan menemukan cintamu)
Dimana kau berikan hidupmu
Dalam lingkaran seni dan budaya leluhur
Diantara keagungan karya lukis
Diantara keindahan batik tulis
Diantara gemerlap perhiasan perak
Yogyakarta...
Dimana kau temukan dirimu
Dalam gairah yang menggelora
Diantara keramaian alun-alun kota
Diantara keriuhan jalan Malioboro
Diantara alunan gending jawa
Yogyakarta...
Dimana kau buka hatimu
Dalam kokoh batu karang
Diantara deburan ombak laut selatan
Diantara pipi rona memerah
Diantara letupan cahaya mata bahagia
Dia hadir untukmu...
Dan cinta telah memelukmu
(Yogyakarta, 13 Mei 2010...untuk sahabatku di Yogyakarta...aku bahagia untukmu...karena kau telah membuka hatimu dan menemukan cintamu)
Kerinduanku
Ingin kulekatkan rinduku pada pagi yang cerah
Agar matahari menyampaikan kerinduanku lewat sinarnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku terpendam
Rinduku akan pemimpin yang jujur
Rinduku akan wakil rakyat yang amanah
Rinduku akan masyarakat yang makmur
Ingin kulekatkan rinduku pada lautan yang luas
Agar deru ombak menyampaikan kerinduanku lewat buihnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku tersimpan
Rinduku akan pemimpin yang berintegritas
Rinduku akan wakil rakyat yang cerdas
Rinduku akan masyarakat yang sejahtera
Akan kerinduanku terpuaskan?
Sedangkan waktu tidak bersahabat denganmu
Namun, aku akan menunggumu dan menagih janjimu
Bersama, kita membayar kewajiban yang tertunda
(Jakarta, 11 Mei 2010...harapan sederhana seorang perempuan kepada SMI)
Agar matahari menyampaikan kerinduanku lewat sinarnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku terpendam
Rinduku akan pemimpin yang jujur
Rinduku akan wakil rakyat yang amanah
Rinduku akan masyarakat yang makmur
Ingin kulekatkan rinduku pada lautan yang luas
Agar deru ombak menyampaikan kerinduanku lewat buihnya kepada dirimu
Sudah terlalu lama rinduku tersimpan
Rinduku akan pemimpin yang berintegritas
Rinduku akan wakil rakyat yang cerdas
Rinduku akan masyarakat yang sejahtera
Akan kerinduanku terpuaskan?
Sedangkan waktu tidak bersahabat denganmu
Namun, aku akan menunggumu dan menagih janjimu
Bersama, kita membayar kewajiban yang tertunda
(Jakarta, 11 Mei 2010...harapan sederhana seorang perempuan kepada SMI)
Air mata Susy (sahabatku di KPI SMI)
Kehilangan bukan hanya milikmu
Kesedihan dan duka bukan hanya kau yang merasakan
Penyesalan tidak hanya ada dihatimu
Aku dan semua sahabatmu merasakannya
Sang bintang telah pergi
Membawa serta cahayanya
Namun, yakinlah sang bintang akan kembali
Memberikan sinarnya untuh tanah sejati
Air matamu Susy
Adalah air mata kami
Air mata untuk Ibu Pertiwi
(Jakarta, 8 Mei 2010)
Kesedihan dan duka bukan hanya kau yang merasakan
Penyesalan tidak hanya ada dihatimu
Aku dan semua sahabatmu merasakannya
Sang bintang telah pergi
Membawa serta cahayanya
Namun, yakinlah sang bintang akan kembali
Memberikan sinarnya untuh tanah sejati
Air matamu Susy
Adalah air mata kami
Air mata untuk Ibu Pertiwi
(Jakarta, 8 Mei 2010)
Selalu...
Selalu ada yang menarik darimu
Setiap bertemu denganmu
Setiap memandang wajahmu
Setiap melihat senyummu
Aura kenyamanan yang kau sampaikan
Membuatku selalu betah disisimu
Padahal, belum terlalu lama aku mengenalmu
Hanya dua puluh delapan tahun mendampingimu
Selalu saja aku merindukanmu
Bukan karena wajah teduhmu
Bukan karena senyum manismu
Tapi karena aku mencintaimu...
(Jakarta, 4 Mei 2010...I always love you)
Setiap bertemu denganmu
Setiap memandang wajahmu
Setiap melihat senyummu
Aura kenyamanan yang kau sampaikan
Membuatku selalu betah disisimu
Padahal, belum terlalu lama aku mengenalmu
Hanya dua puluh delapan tahun mendampingimu
Selalu saja aku merindukanmu
Bukan karena wajah teduhmu
Bukan karena senyum manismu
Tapi karena aku mencintaimu...
(Jakarta, 4 Mei 2010...I always love you)
03 Mei 2010
Penyesalan
Cinta mendera menghibakan kerinduan yang menggemakan ceruk perasaan
Suara kegetiran melolong menembus dinding kegelapan
Menggapai bulan pucat pasi yang terkubur mega hitam
Jalanan sunyi membentang ditepian malam
Dalam hening...jiwa tafakur mengukur umur
Dalam sepi...nurani bersujud mohon ampun
Penyesalan tertinggal ketika raga tak berdaya
Mahkota kesombongan...baju keserakahan
Mengoyak hati
Menghancurkan martabat hingga titik nadir kehidupan...
(Bandung 2 Mei 2010.....sebuah renungan....akan kemana hidup dibawa)
Suara kegetiran melolong menembus dinding kegelapan
Menggapai bulan pucat pasi yang terkubur mega hitam
Jalanan sunyi membentang ditepian malam
Dalam hening...jiwa tafakur mengukur umur
Dalam sepi...nurani bersujud mohon ampun
Penyesalan tertinggal ketika raga tak berdaya
Mahkota kesombongan...baju keserakahan
Mengoyak hati
Menghancurkan martabat hingga titik nadir kehidupan...
(Bandung 2 Mei 2010.....sebuah renungan....akan kemana hidup dibawa)
Cinta Untuk-ku
Telaga kasih yang mengalirkan ketulusan cinta
hingga berwujud muara kebahagiaan
Dalam gerimis kesabaran dan embun kesetiaan
menjadikan padang kehidupan dihiasi kuncup kuncup harapan
Terimakasih....telah ada untukku
Menjalani hari bersama
Melewatkan waktu dalam canda
Menguatkan hati dalam do'a
Yang terindah kau berikan padaku
Yang terbaik kau persembahkan untukku
Genggam tanganmu erat pelukmu
Menyatukan cinta dalam pusaran rasa syukur pada Ilahi
(Jakarta, 29 April 2010....semoga yang terbaik selalu untukmu juga)
hingga berwujud muara kebahagiaan
Dalam gerimis kesabaran dan embun kesetiaan
menjadikan padang kehidupan dihiasi kuncup kuncup harapan
Terimakasih....telah ada untukku
Menjalani hari bersama
Melewatkan waktu dalam canda
Menguatkan hati dalam do'a
Yang terindah kau berikan padaku
Yang terbaik kau persembahkan untukku
Genggam tanganmu erat pelukmu
Menyatukan cinta dalam pusaran rasa syukur pada Ilahi
(Jakarta, 29 April 2010....semoga yang terbaik selalu untukmu juga)
Ulang Tahun
Bukan tanpa arti
Jika semua berlalu
Tanpa nyanyian
Tanpa tiupan lilin
Karena
Ada do'a untukmu
Ada kasih menyertaimu
Ada cinta bersamamu
Selamat ulang tahun untukmu
(Jakarta, 24 April 2010....Ulang tahunmu yang ke 48)
Jika semua berlalu
Tanpa nyanyian
Tanpa tiupan lilin
Karena
Ada do'a untukmu
Ada kasih menyertaimu
Ada cinta bersamamu
Selamat ulang tahun untukmu
(Jakarta, 24 April 2010....Ulang tahunmu yang ke 48)
Ku tunggu ENGKAU
Ku tunggu engkau
diantara putaran waktu
yang menyisakan guratan manis disudut mata
Ku tunggu engkau
diantara lembaran kisah
yang mengabadikan helaian putih dibalik kerudung
Perjalanan yang kutempuh
Rindu yang kukayuh
Menapaki jejak keberadaanmu
Menelusuri garis-garis batas waktumu
Ku tunggu engkau
diantara do'a yang terucap
yang membuai langit disepinya malam-Mu
(Jakarta, 23 April 2010.....Aku yang mencari-Mu)
diantara putaran waktu
yang menyisakan guratan manis disudut mata
Ku tunggu engkau
diantara lembaran kisah
yang mengabadikan helaian putih dibalik kerudung
Perjalanan yang kutempuh
Rindu yang kukayuh
Menapaki jejak keberadaanmu
Menelusuri garis-garis batas waktumu
Ku tunggu engkau
diantara do'a yang terucap
yang membuai langit disepinya malam-Mu
(Jakarta, 23 April 2010.....Aku yang mencari-Mu)
Hadirmu
Hadirmu
adalah cinta untuk kekasih
saat aku lelah
saat aku menyerah
Hadirmu
adalah sayang untuk sahabat
saat aku gundah
saat aku marah
Hadirmu
adalah do'a untuk belahan jiwa
saat aku bahagia
saat aku tertawa
Hadirmu
Ulurkan tangan tak berbatas
Kasih yang tak pupus
Untuk sepotong hati
Berbingkai ketulusan
(Jakarta 22 April 2010....Terimakasihku untuk semua sahabatku atas do'a dan dukungannya)
adalah cinta untuk kekasih
saat aku lelah
saat aku menyerah
Hadirmu
adalah sayang untuk sahabat
saat aku gundah
saat aku marah
Hadirmu
adalah do'a untuk belahan jiwa
saat aku bahagia
saat aku tertawa
Hadirmu
Ulurkan tangan tak berbatas
Kasih yang tak pupus
Untuk sepotong hati
Berbingkai ketulusan
(Jakarta 22 April 2010....Terimakasihku untuk semua sahabatku atas do'a dan dukungannya)
Jeritan Seorang Ibu
Maafkan
Jika aku tak mampu tegar
Ketika Saat bersejarah dalam perjalanan seorang ibu
Terenggut begitu saja
Hanya tatap nanar
Derai air mata
Hati yang terluka
Yang Tersisa
Mengapa
Hak ibu terampas
Duh Gusti
Dimana hati nurani?
(Jakarta, 15 Januari 2010....Luka hatiku tak kan pernah terobati...akan selalu kuingat sepanjang hidupku...mustahil aku memaafkan)
Jika aku tak mampu tegar
Ketika Saat bersejarah dalam perjalanan seorang ibu
Terenggut begitu saja
Hanya tatap nanar
Derai air mata
Hati yang terluka
Yang Tersisa
Mengapa
Hak ibu terampas
Duh Gusti
Dimana hati nurani?
(Jakarta, 15 Januari 2010....Luka hatiku tak kan pernah terobati...akan selalu kuingat sepanjang hidupku...mustahil aku memaafkan)
Urusan-ku
Ketika ada pegawai naik pangkat
Aku pastikan jangan telat
Ketika ada pegawai pensiun
Aku pastikan berkasnya tidak tertimbun
Ketika menu rantangan tidak sehat
Ketika uang transport terlambat
Ketika tunjangan tersendat
Aku harus siap di damprat
Menata arsip yang menggunung
Menghapus inventaris yang hilang
Menyusun laporan yang cermat
Aku harus kerja cepat
Urusan tata usaha
Dari makan sampai lembur
Dari staf sampai direktur
Dari senin sampai jum’at
(Jakarta, 21 Januari 2010....suka duka jadi tata usaha)
Aku pastikan jangan telat
Ketika ada pegawai pensiun
Aku pastikan berkasnya tidak tertimbun
Ketika menu rantangan tidak sehat
Ketika uang transport terlambat
Ketika tunjangan tersendat
Aku harus siap di damprat
Menata arsip yang menggunung
Menghapus inventaris yang hilang
Menyusun laporan yang cermat
Aku harus kerja cepat
Urusan tata usaha
Dari makan sampai lembur
Dari staf sampai direktur
Dari senin sampai jum’at
(Jakarta, 21 Januari 2010....suka duka jadi tata usaha)
12 Januari 2010
Syair untuk Kekasih
Penyair merengkuh kata dalam puisi
Suarakan sayatan gelisah dalam hentakan gairah
Mengalirkan hasrat jelajahi ceruk kebebasan
Membiarkan keping kecemasan tenggelam dikedalaman rasa
Penyair terbang bersama kata mengarungi mega
Merayu bidadari dengan tarian pelangi
Menghujam bintang dengan ketajaman syair dewa asmara
Membiarkan kasih bersemayan dalam singgasana jiwa
Penyair berbagi makna dalam kata
Memecah kebekuan dengan pantun jenaka
Menggoreskan kerinduan dalam surat pujangga
Penyair hidup dan cinta bersama pena
(Jakarta, 11 januari 2010...untuk kasih yang kurasakan...)
Suarakan sayatan gelisah dalam hentakan gairah
Mengalirkan hasrat jelajahi ceruk kebebasan
Membiarkan keping kecemasan tenggelam dikedalaman rasa
Penyair terbang bersama kata mengarungi mega
Merayu bidadari dengan tarian pelangi
Menghujam bintang dengan ketajaman syair dewa asmara
Membiarkan kasih bersemayan dalam singgasana jiwa
Penyair berbagi makna dalam kata
Memecah kebekuan dengan pantun jenaka
Menggoreskan kerinduan dalam surat pujangga
Penyair hidup dan cinta bersama pena
(Jakarta, 11 januari 2010...untuk kasih yang kurasakan...)
08 Januari 2010
Pulang
Kegelapan merambat menjelajahi malam
Langit membersihkan wajahnya
Semua membeku, penatku berlagu
Perjalanan masih sangat jauh
Sorot lampu dan gaung mesin
Memaksa mata tetap terjaga
Melaju dalam kecepatan penuh
Berharap pikiran tidak jenuh
Seribu kata menggantung diujung lidah
Ingin segera kutuang dalam kisah
Petualangan yang tak terbayang
Persahabatan yang tak pernah hilang
(Tegal, 2 Januari 2010....istirahat dalam perjalanan pulang)
Langit membersihkan wajahnya
Semua membeku, penatku berlagu
Perjalanan masih sangat jauh
Sorot lampu dan gaung mesin
Memaksa mata tetap terjaga
Melaju dalam kecepatan penuh
Berharap pikiran tidak jenuh
Seribu kata menggantung diujung lidah
Ingin segera kutuang dalam kisah
Petualangan yang tak terbayang
Persahabatan yang tak pernah hilang
(Tegal, 2 Januari 2010....istirahat dalam perjalanan pulang)
06 Januari 2010
Kelana
Bertemankan kabut gunung
Dalam pelukan angin malam
Berselimutkan cahaya bulan
Kelana...menjemput mimpi
Bait-bait syair yang mengalir
Lantunkan tembang asmara
Irama hati penuh lara
Kelana...menggores pena
Jauh sudah dirimu menghalau gelisah
Melangkah bukan tanpa arah
Hingga di kaki bukit Ungaran
Ditepian mana mimpimu berawal
(Kopeng, 1 januari 2010...Kopeng yang dingin..)
Dalam pelukan angin malam
Berselimutkan cahaya bulan
Kelana...menjemput mimpi
Bait-bait syair yang mengalir
Lantunkan tembang asmara
Irama hati penuh lara
Kelana...menggores pena
Jauh sudah dirimu menghalau gelisah
Melangkah bukan tanpa arah
Hingga di kaki bukit Ungaran
Ditepian mana mimpimu berawal
(Kopeng, 1 januari 2010...Kopeng yang dingin..)
Sendiri
Sendiri....
Menembus jalanan
Dalam deras hujan
Berkejaran dengan bus malam
Menyalip truk gandengan
Menjajal keberanian
Dikelam malam
Ketika tahun berganti
Sejenak diri berhenti berlari
Pamit pada hari yang tak terganti
Berucap selamat datang
Pada hari penuh tantangan
Kembali...
Melanjutkan perjalanan
Bertemankan bintang
Di sinari gerhana bulan
Menyusuri penghujung malam
Menyongsong fajar tahun yang baru
(1 januari 2009....pergantian tahun di comal)
Menembus jalanan
Dalam deras hujan
Berkejaran dengan bus malam
Menyalip truk gandengan
Menjajal keberanian
Dikelam malam
Ketika tahun berganti
Sejenak diri berhenti berlari
Pamit pada hari yang tak terganti
Berucap selamat datang
Pada hari penuh tantangan
Kembali...
Melanjutkan perjalanan
Bertemankan bintang
Di sinari gerhana bulan
Menyusuri penghujung malam
Menyongsong fajar tahun yang baru
(1 januari 2009....pergantian tahun di comal)
Kata itu adalah...
Sesaat terdiam...
Senyum simpul...senyum menggoda
Sederet rayuan mendadak muncul di benak (laki-laki)
Ssttt...hati-hati
Nanti menggoda...mohon jauhi
Sederet kecurigaan timbul di pikiran (perempuan)
Aku tak mengerti...
Mengapa harus dijauhi
Mengapa harus ditakuti
Mengapa harus dicurigai
Tidakkah mereka (laki-laki & perempuan)
Meraba hati....
Ketika mereka mendengar....sebuah kata
dan...
Kata itu adalah.....(janda)
(1 januari 2010....tidak perlu takut , karena dia (janda) juga manusia, punya hati dan perasaan...duuhhh)
Senyum simpul...senyum menggoda
Sederet rayuan mendadak muncul di benak (laki-laki)
Ssttt...hati-hati
Nanti menggoda...mohon jauhi
Sederet kecurigaan timbul di pikiran (perempuan)
Aku tak mengerti...
Mengapa harus dijauhi
Mengapa harus ditakuti
Mengapa harus dicurigai
Tidakkah mereka (laki-laki & perempuan)
Meraba hati....
Ketika mereka mendengar....sebuah kata
dan...
Kata itu adalah.....(janda)
(1 januari 2010....tidak perlu takut , karena dia (janda) juga manusia, punya hati dan perasaan...duuhhh)
Suara dari Rajagaluh
Pepohonan berjejer menghijau sepanjang jalanan lengang
Menyiratkan keramahan sebuah dusun nan asri
Rajagaluh, dimana petani berpeluh tanpa keluh
Disini ribuan benih di tebar, dari sini ribuan bibit disebar
Arumanis berpadu rambutan binjai
Durian montong serasi diantara lalijiwo
Jambu pir berseling sukun dan lengkeng
Gedong gincu bersolek elok memikat dermayu
Mereka serempak bersuara jadikan kami cindera mata
Ketika sepasang insan mengucap ikrar bersama
Berikan kami sedikit tempat dan biarkan kami bertumbuh
Teduhkan rumah cintamu hijaukan halaman kasihmu
Itulah...janji kami, suara dari Rajagaluh
Menyiratkan keramahan sebuah dusun nan asri
Rajagaluh, dimana petani berpeluh tanpa keluh
Disini ribuan benih di tebar, dari sini ribuan bibit disebar
Arumanis berpadu rambutan binjai
Durian montong serasi diantara lalijiwo
Jambu pir berseling sukun dan lengkeng
Gedong gincu bersolek elok memikat dermayu
Mereka serempak bersuara jadikan kami cindera mata
Ketika sepasang insan mengucap ikrar bersama
Berikan kami sedikit tempat dan biarkan kami bertumbuh
Teduhkan rumah cintamu hijaukan halaman kasihmu
Itulah...janji kami, suara dari Rajagaluh
(Rajagaluh, 19 Desember 2009.... bibit untuk cindera mata pernikahan anakku)
Langganan:
Komentar (Atom)